GeraiMedia.com- Tapanuli Selatan. PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE), pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, menggelar Journalist Gathering bertema “Sinergi Energi Merajut Masa Depan” pada 23–24 April 2025 di Syakira View & Resto, Desa Sibio-bio, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan jurnalis dan mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara, khususnya Tapanuli Selatan. Acara bertujuan mempererat kemitraan antara perusahaan, insan pers, dan akademisi dalam mewujudkan proyek energi berkelanjutan yang inklusif dan transparan.
Manager Sosial Komunikasi PT NSHE, Arie Dedy Puspita, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis atas kontribusinya dalam menyuarakan program-program sosial perusahaan melalui pemberitaan yang berimbang.
“Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) adalah bentuk komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan. Kami percaya bahwa keberhasilan proyek energi harus mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ujar Arie.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mendukung transformasi energi, khususnya di wilayah-wilayah strategis seperti Tapanuli Selatan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tapanuli Bagian Selatan, Kodir Pohan, mengapresiasi inisiatif NSHE dalam membuka ruang dialog antara jurnalis dan pelaku industri energi.
“Ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga forum edukasi yang memperkuat peran jurnalis dalam menyampaikan informasi mengenai ketahanan energi nasional,” katanya.
Kodir berharap para peserta dapat memahami lebih dalam proyek PLTA Batang Toru yang berkapasitas 510 Megawatt, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik semakin akurat dan bermanfaat.
Sesi pertama kegiatan menghadirkan narasumber Hadi Susilo, praktisi dan akademisi di bidang sumber daya air dan energi terbarukan, dengan topik “PLTA: Pilihan Terbaik Energi Baru Terbarukan di Indonesia”.
Selain Hadi, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lainnya seperti Iqbal Nizar Arafat (perwakilan PLTA Batang Toru), Syahrir (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumut), dan Agus Khaidir (fotografer senior).
