Sedih, lebih dari sepekan Boatnya ditahan, Sejumlah Nelayan mengadu ke Bupati Afrizal Sintong - Realita Fakta

Sabtu, 12 November 2022

Sedih, lebih dari sepekan Boatnya ditahan, Sejumlah Nelayan mengadu ke Bupati Afrizal Sintong

Bagansiapiapi - Sejumlah masyarakat nelayan Raja Bejamu, Kecamatan Sinaboi datangi rumah Mess Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong SIP menyampaikan keluh kesah akan keberadaan tambak kerang yang terletak di perairan Bagansiapiapi dan sekitarnya. Jum'at malam (11/11/2022) sekitar pukul 22:00 Wib

Kedatangan mereka di sambut baik oleh Bupati yang memiliki tagline Dekat dengan masyarakat itu. meskipun sebelumnya sejumlah masyarakat yang berprofesi nelayan harus menunggu tamu Bupati yang silih berganti keluar.

Pada pertemuan itu, tampak suasananya terjalin harmonis antara orang nomor satu di Kabupaten Rokan hilir tersebut dengan sejumlah masyarakat nelayan yang berasal dari Kepenghuluan Raja Bejamu kecamatan Sinaboi. 

Adapun keluh kesah yang disampaikan para nelayan kepada Bupati Rokan hilir bagaimana caranya menertibkan tambak kerang yang ada di perairan Bagansiapiapi dan sekitarnya. lantaran tambak kerang itu dinilai menjadi penghalang bagi mereka untuk mencari nafkah anak istri mereka dengan mengguna boat kapasitas lebih kurang satu ton setengah.

Menurut mereka tambak kerang yang di maksud itu tidak memiliki tanda seperti patokan atau keramba bahkan pembudidaya tambak kerang tersebut sepertinya sesuka hati menyemaikan benih kerang jenis batu itu hingga pada kedalaman air tiga bahkan empat meter disaat air laut surut. Bahkan, saat mereka melakukan aktivitas menggarut kerang sering terjadi miskomunikasi hingga mereka di tuding telah melakukan pencurian kerang oleh pembudidaya tambak kerang.

Berdasarkan pengakuan mereka, miskomunikasi itu terjadi ketika mereka mendapat kerang batu saat beraktivitas dan mereka kerap di datangi pihak pembudidaya tambak kerang untuk pindah atau diarahkan pencarian kerang kelokasi lain.

Sebab, tambak kerang itu jika panen hasilnya sejenis kerang batu, sedangkan nelayan tradisional itu beraktivitas menggarut kerang yang selalu didapatkan atau sasarannya adalah kerang bulu.

Selain mereka menyampaikan akan legalitas tambak kerang itu mereka juga menceritakan kepada Bupati Rokan Hilir, bahwa baru-baru ini mereka dilaporkan mencuri kepihak yang berwajib, sehingga boat digunakan mereka untuk beraktivitas masih di tahan oleh Polairud Polres Rokan Hilir.

Bukan hanya itu, mereka juga menyampaikan bahwa mereka juga di pukul. akibat pukulan itu mereka mengalami kesakitan bagian tangan dan kepala lalu mereka melakukan visum di Puskesmas Kecamatan Sinaboi.

Selain itu merekapun meminta tolong kepada Bupati untuk menjamin melepaskan boat mereka yang saat ini masih di tahan Polairud Polres Rokan Hilir.

" Pak Bupati tolonglah jaminkan boat kami, kami sudah 12 Hari tak kelaut, tak kelaut anak bini kami mau makan apa. Hanya Bapaklah bisa membantu kami," ujar salah seorang nelayan dengan nada sedih dan kesal.

Mendengar penyampaian sejumlah nelayan itu, Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong spontan merasa iba dan prihatin. Dia berjanji akan mencoba membantu meskipun daerah perairan tambak kerang itu merupakan kawasan yang dikelola Dinas Perikanan Provinsi Riau.

" Kita tidak bisa buat kebijakan untuk menertibkan tambak kerang itu. Sebab itu perairan kawasan Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Riau. besoklah biar kita coba," Tutup Bupati

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments