BALAI MAKAM.- Pembangunan drainase di Jalan Karya Km.7 Rw.09 Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan pengerjaannya terbilang di buru buru terlihat seperti berliku-liku, gara garanya menimbulkan polemik warga di lingkungan sekitar konstruksi drainase yang tidak ada pembuangan akhir dari draenase, sehingga membuat hilir saluran menumpuk,
Warga RW.09 jln Karya km.7 Desa Balai Makan menyebutkan" sejak proyek tersebut dimulai, Sangat merasakan ada kejanggalan mulai dari awal penggalian yang tergolong tidak lurus tarik benang sampai mulai pengerjaan pengecoran depan rumahnya Itu, dikarenakan salah pengerjaan yang dilakukan oleh pemborong dari pihak kontraktor,” tegas warga yang namanya tidak mau disebutkan kepada awak media Senin (28/11).
Salah Seorang Pemuka masyarakat menambahkan," selain dianggap salah teknis pembuatan, dia juga menyesalkan banyak bagian tumpukan tanah galian parit yang di biarkan tinggal di pinggir jalan atau sekitar parit tersebut, akibat dampak dari pekerjaan saluran draenase itu kondisi jalan akses warga yang lapang jadi tergolong sempit.
Imbuhnya lagi “Saya sudah periksa hasil pekerjaannya, dan memang kualitasnya kurang bagus, dan bagian dua arah hilir tidak ada aliran pembuangan akhir sehingga menimbulkan genangan air di dalam parit yang telah siap di kerjakan, akibatnya terjadi penumpukan air, dan air tidak mengalir sebagai mana mestinya.” ujar warga.
Selain kurang rapih, lagi "pelaksanaan pekerjaan drainase sepanjang yang tidak tercantumkan volume panjang pekerjaan di plang proyek itu, jelas menyalahi teknis dasar, seharusnya pihak dari kontraktor lebih jeli dan teliti lagi sebelum melaksanakan pengerjaan,
Pemborong harus merasa bisa mengkaji struktur dan kondisi lapangan area kerja tersebut “Ini kesalahan yang sangat mendasar, masa bikin saluran dibagian dua sisi hilir parit terjadi penumpukan air,sehingga pada saat musim hujan saat ini meluap ke jalan seperti belum adanya pembuatan draenase.” tandasnya.***
Red